Jumat, Agustus 24, 2007

Hampir saja Margareth tersingkir

Ungkapan kegembiraan terlihat di raut wajah Margareth tadi malam, setelah akhirnya ia mendapat hadiah pembebasan untuk melepaskan dirinya dari eliminasi di panggung itu. Artinya minggu depan ia masih bisa tampil lagi di panggung ini.

Itulah seklumit cerita tentang proses result di Mamamia Show yang di tayangkan Indosiar selasa malam kemarin. Akhirnya setelah melalui perdebatan lama, tiba-tiba para eksekutor – para juri yang berhak menentukan 3 peserta terbawah – memberikan kewenangannya kepada 100 orang juri vote Lock – Juri yang akan menyelamatkan 2 dari 3 peserta terbawah -.


Kelima peserta tersebut akhirnya dipilih oleh juri vote lock, dan akhirnya, Margareth mendapat posisi terbawah dengan nilai 55, sedangkan Mitha mendapatkan nilai tertinggi dengan mendapatkan nilai 82, ini jago gue. Dengan nilai tertinggi itu pula, Mitha berhak mendapatkan predikat berpenampilan ekstra malam itu.

Rupanya produser Mamamia masih enggan melepaskan salah satu dari lima finalis. Sebab seperti biasanya, rating acara reality show akan semakin naik, ketika semakin mendekati final dan peserta semakin sedikit. Terbukti memang, ditayangan itu sempat diperlihatkan, bagaimana Firsa, ketika mengunjungi sekolahnya di SLBN Bandung, mendapatkan antusiasme luar biasa dari penggemarnya.

Reality Show, Mamamia memang sedikit berbeda. Karena penilaiannya tidak berdasarkan pada polling sms seperti reality show pada umumnya. Tetapi melalui pilihan juri eksekutor dan juri vote lock. Keempat juri eksekutor, mewakili pada kekhususan, manajemen artis, busana, pemilihan lagu, dan penampilan keseluruhan.

Kalo aku sih berharap Mitha bisa menang, soalnya suaranya keren, hehehe. Kalo kamu penasaran dengan aksi Mitha, jangan lupa ya nonton di Indosiar setiap selasa, jam 19.00, anjrit kayak iklan....

Selasa, Agustus 21, 2007

Ayooo Kuliah!!!

Senin, tanggal 20 Agustus 2007, adalah perwalian pertama di MMT ITS. Perwaliannya dilakukan pada malam hari. Aku sempat ketiduran sebelum berangkat, sebelum pacarku bangunin aku. Ya udah akhirnya aku berangkat sekalian ngajak pacarku.

Sampai di sana udah rame, terus ketemuan dengan temen-temen anak teknologi Industri yang juga ngambil kuliah manajemen teknologi di akhir pekan. Dan tanya-tanya nilai gitu deh. Trus aku naik ke lantai 2, dan melakukan daftar ulang.



Waktu daftar ulang, aku sempat ngeliat daftar mahasiswa baru untuk jurusan Teknologi Informasi, ternyata ada empat nama yang kukenal, yang tidak lain rekan-rekan di STIKOM Surabaya dulu. Ada Mbak Tri, Mas Panca, Meli, sama Tyas. Wahhhh, kayaknya bakalan seru ketemuan dengan mereka lagi para senior-senior, wahahaha. Kalo mas Panca sih emang dulu sempat nanyain tentang perkuliahan di MMT ITS, tapi kalo yang laen, surprise deh pokoknya. Mungkin ini gak lain merupakan hasil dari program penyekolahan dosen-dosen ke jenjang yang lebih tinggi yang dilakukan pak Jangkung. Pak Jangkung ini dosen Manajemen Sumber Daya Manusia-ku di MMT ITS, yang akhirnya menjadi ketua STIKOM Surabaya .

Abis itu menuju ke ruangan pak Sekartejo buat perwalian. Di depan pintu ketemu sama Hendra dan Ida. Eh mereka nanyain nilai manajemen teknologi juga. Mereka ini temen-temen seangkatan di manajemen teknologi informasi yang juga ngambil mata kuliah manajemen teknologi di akhir pekan. Aku terus masuk ke ruangan pak Sekartejo. Di sana udah ada Ronald. Trus akhirnya ada Aditya yang cerita-cerita tentang proyek sama Pak Fajar Bhaskoro untuk buat techno Park (Taman berbasis Hi-tech)-nya Pemkot Surabaya.

Akhirnya tibalah waktu buat ketemu dengan pak Sekartedjo. Lagi-lagi ditanyain nilai TOEFLku yang belum sampai 475 (masih 467 coyy). Trus aku tanya ke pak Sekartejo, tentang ngambil mata kuliah tesis dibarengi dengan seminar proposal tesis. Dia menyarankan untuk tidak mengambil semester ini. Soalnya waktunya sangat pendek dan lagian aku juga belum dapat dosen pembimbing. Yahhhh akhirnya gagal lah buat nyelesaikan studi 3 semester......

Target Semester ini:
naikin IPK
nulis di jurnal ilmiah ato ikut ngisi seminar ilmiah


Buat Para Penggila Sambal

Ini berita gembira buat para penggila sambal. Buat kamu-kamu yang gila sambal, nih tempat tongkrongan buat menikmati sambal sambil bersantai.



Yup, Kedai Sambal. Tempat makan yang terletak di jalan Nginden Semolo 78 ini, memang menyediakan menu makanan utama sambal. Tengok saja menu yang diberikan oleh pramusaji kedai ini. Betul, semua sambal. Ada sambal tomat, sambal terasi, sambal bawang dan masih banyak lagi, semuanya disajikan dengan nikmat dan tingkat kepedasannya bisa kita sesuaikan dengan memesan kepada pramusaji sesuai keinginan lidah kita.






Untuk menuju tempat yang cozy ini sangatlah mudah. Karena tempatnya terletak di dekat kampus UNTAG Surabaya.

Buat kamu yang mengira hanya bisa menyantap sambal saja, gak usah deh. Kamu juga bisa menyantap menu lain seperti tempe, rempelo ati, terong dan lain-lain. Tapi ya itu tadi, tetap memakai sambal, namanya juga Kedai Sambal.

The Zahir say's

Maria yang terkandung tanpa noda, berdoalah untuk kami yang memohon pertolongan-Mu. Amin

Maria yang terkandung tanpa noda, berdoalah untuk kami yang memohon pertolongan-Mu. Amin

Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratur ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor diantaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Lukas 15:4

Ithaca

When you set on your journey to Ithaca,
Pray that the road is long,
Full of adventure, full of knowledge.
The Lestrygonians and the Cyclops,
The angry Poseidon – do not fear them:
You will never find such as these on your path
If your thoughts remain lofty, if a fine
Emotion touches your spirit and your body.
The Lestrygonians and the Cyclops,
The fierce Poseidon you will never encounter,
If you do not carry them within your soul,
If your heart does not set them up before you.

Pray that the road is long.
That the summer mornings are many, when,
With such pleasure, with such joy
You will enter ports seen for the first time;
Stop at the Phoenician markets,
And purchase fine merchandise,
Mother-of-pearl and coral, amber and ebony,
And sensual perfumes as you can;
Visit many Egyptian cities,
To learn and learn from scholars.

Always keep Ithaca in your mind.
To arrive there is your ultimate goal.
But do not hurry the voyage at all.
It is better to let it last for many years.
And to anchor at the island when you are old,
Rich with all you have gained on the way,
Not expecting that Itacha will offer you riches.

Itacha has given you thebeautifil voyage.
Without her you would never hava set out on the road.
She has nothing more to give you.

And if you find her poor, Itacha has not deceived you.
Wise as you have become, with so much experience,
You must already have understood what Ithacas mean.

Constantine Cavafy(1863-1933)
Diterjemahkan oleh Rae Dalven


Di buenos Aires, Zahir adalah sekeping uang logam biasa bernialai 20-centavo; pada huruf-huruf N dan T dan angka 2 ada bekas guratan pisau atau pembuka amplop; 1929 adalah tahun pembuatan yang tercetak di sisi sebaliknya.
(di Gujarat pada akhir abad delapan belas, Zahir adalah seekor harimau; di Jawa, adalah lelaki buta dari mesjid Surakarta yang dilempari batu oleh orang-oran beriman; di Persia, astrolab yang atas perintah Nadir Shah dilemparkan ke laut; di penjara-penjara Mahdi, sekitar tahun 1892, sebuah kompas kecil yang pernah disentuh oleh Rudolf Karl von Slatin...)
(The Zahir, 75)

Itu sebabnya sangat penting membiarkan hal-hal tertentu berlalu. Lepaskan saja. Biarkan. Orang yang perlu mengerti bahwa hidup ini tidak pasti; kadang-kadang kita menang, kadang-kadang kita kalah. Jangan harpakan imbalan, jangan harapkan pujian atas usahamu, jangan harapkan kejeniusanmu dikenal orang atau cintamu dimengerti. Tutup lingkarannya. Bukan karena gengsi, ketidakmampuan, atau arogansi, tapi karena apapun hal itu, itu sudah tidak sesuai lagi dengan hidupmu. Tutup pintu, hapus catatan, bersihkan rumah, buang debu. Berhentilah menjadi dirimu yang dulu dan jadilah dirimu sekarang.
(The Zahir, 277)

Pendapat bahwa cinta akan membawa kebahagiaan adalah pendapat modern, berawal dari abad ketujuh belas. Sejak saat itu orang dicekoki bahwa cinta harus bersifat abadi dan perkawinan adalah tempat terbaik untuk mewujudkan cinta itu. Pada masa-masa sebelumnya, pendapat mengenai keabadian cinta tidak seoptimis itu. Romeo dan Juliet bukan kisah yang berakhir bahagia, melainkan kisah tragedi. Pada beberapa dekade terakhir ini, harapan bahwa perkawinan adalah jalan menuju kebahagiaan sangat tinggi, begitu juga kekecewaan dan ketidakpuasan.
(The Zahir, 304)

Acomdador atau titik menyerah: selalu ada kejadian dalam hidup kita yang sangat menghalangi kemajuan kita: suatu trauma, kekalahan yang sangat menyakitkan, kekecewaan dalam cinta, bahkan kemenangan yang tidak kita pahami, bisa membuat kita menjadi pengecut dan menghalangi kita bergerak maju. Sebagai bagian dari proses untuk menambah kekuatan tersembunyi kita, seorang dukun pertama-tama harus membebaskan dirinya dari titik menyerah itu, dan untuk melakukan itu dia harus meneliti seluruh hidupnya dan menemukan di mana ttik itu terjadi.
(The Zahir, 305)

Seorang ksatria cahaya tahu bahwa banyak hal harus disyukurinya.
Dalam perjuangannya dia dibantu para malaikat; kekuatan langit menaruh segala sesuatu pada tempatnya, sehingga dia bisa memberikan yang terbaik. Itu sebabnya, pada waktu matahari terbenam, dia berlutut dan mengucapkan terima kasih pada Zirah Pelindung yang menyelimutinya.
Teman-temannya berkata, “Beruntung sekali dia!” tapi dia tahu bahwa “Keberuntungan” adalah tahu bahwa dia harus melihat ke sekitarnya dan mencari di mana teman-temannya berada, sebab melalui kata-kata teman-temannyalah para malaikat berbicara.
(The Zahir, 364)

Mengapa ada orang-orang yang kita cintai dan ada yang kita benci?
Ke mana kita pergi setelah mati?
Kenapa kita dilahirkan kalau akhirnya harus mati?
Apakah arti Tuhan?
(The Zahir, 400)

Walaupun tahu aku mungkin telah kehilangan wanita yang kucintai untuk selamanya, aku harus menikmati semua berkat yang telah Tuhan berikan padaku hari ini. Berkat tak bisa disimpan. Tidak ada bank untuk menyimpannya agar bisa digunakan belakangan, saat aku sedang merasa damai dengan diriku. Kalau aku tidak mengecap berkat itu, aku akan kehilangan berkat itu selamanya.
Tuhan tahu kita semua seniman dalam hidup. Suatu hari, Dia memberi kita palu untuk membuat patung, di hari lain Dia memberi kita kuas dan cat untuk melukis, atau kertas dan pensil untuk menulis. Tapi kau tidak bisa menulis dengan palu atau membuat patung dengan kuas.
Karena itu betapapun sulitnya, aku harus menerima berkat kecil hari ini, walaupun berkat itu terlihat bagai kutukan, karena aku merasa menderita pada hari yang indah ini, saat matahari bersinar cerah dan anak-anak bernyanyi di jalanan. Ini satu-satunya jalan bagiku untuk meninggalkan kepedihanku dan membangun kembali hidupku.
(The Zahir, 428)

Menurut kata-kata seorang bijak Persia: Cinta adalah penyakit yang tak seorangpun ingin bebas darinya. Mereka yang tertular tak ingin sembuh, dan mereka yang menderita tak ingin diobati.
(The Zahir, 429)

Senin, Agustus 20, 2007

Jangan Bugil !!!!


Pendidikan Informatika, mau ke mana?

Judul di atas adalah topik e-life style yang ditayangkan pada hari minggu, 19 agustus 2007 di Metro TV. Narasumbernya adalah Frans Thamura si penggagas Java User Group Indonesia dan Bernaridho Hutabarat yang saya ketahui adalah seorang pengajar dan penulis beberapa buku dan seorang pemegang serifikasi dari Oracle, OCP (Oracle Certified Professional) dengan moderator Meutia Hafids yang cantik itu, hehehe.


Gilanya kedua narasumber sepakat bahwa pendidikan formal informatika adalah tidak mutlak diperlukan. Mereka beralasan, dunia kerja yang ada saat ini, sangat berbeda dengan ilmu yang ada di bangku perkuliahan. Frans Thamura mengungkapkan, bahwa seringkali ia harus mengedukasi ulang seorang lulusan sarjana informatika karena ilmu yang dimiliki belum mumpuni untuk menghadapi dunia kerja. Dalam istilah Frans, gaji anak lulusan S1 informatika terlalu tinggi dibandingkan skill yang dimiliki.

Senada dengan Frans, Bapak Bernaridho juga tidak menampik, bahwa ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan tidaklah sebanding dengan praktek di dunia kerja. Ia mengatakan bahwa dalam perkuliahan terlalu banyak materi perkuliahan yang tidak menyinggung langsung dengan prakteknya.

Pada kesempatan itu juga, ada penelepon yang mengatakan ketidaksetujuan dengan wacana bahwa pendidikan formal informatika tidak berguna. Penelepon tersebut menceritakan dirinya adalah lulusan SMK Telkom Jakarta, dan sempat bekerja di PT. TELKOM selama setahun di bagian Internet dan saat ini melanjutkan studinya di BINUS. Dia mengatakan bahwa, banyak sekali ilmu yang berguna ketika dia lulus dari SMK TELKOM untuk mengembangkan dirinya ketika dia bekerja di PT TELKOM.

Hal ini ditanggapi oleh Bernaridho yang ternyata juga pernah mengajar di SMK TELKOM selama enam tahun. Ia mengatakan pengajaran di SMK TELKOM berbeda, sebab di sana lebih banyak prakteknya dan support dari PT TELKOM sangat besar. Hal ini berbeda dengan pendidikan lain yang sangat jarang mendapatkan support yang besar dari perusahaan. Wah jadi teringat dengan Politeknik DELL yang di support oleh perusahaan komputer DELL di Pematang Siantar, hehehe. Kampusnya asyik ada di pinggir danau.

Penelepon lain adalah seorang pemilik perusahaan software yang banyak mengerjakan proyek-proyek pemerintah. Dia mengatakan bahwa banyak sekali kejadian di mana pekerjanya yang notabene adalah lulusan sarjana informatika, tidak mampu menghadapi permasalahan di dunia kerja.

Frans Thamura menanggapi bahwa cukup ambil kursus selama sebulan, mereka akan bisa secara praktis.

Frans saat ini sedang mengerjakan proyek bersama Diknas untuk membuat kurikulum yang praktis yang sesuai dengan dunia kerja.

Kalau dilihat dari pembicaraan ini, rupanya pendidikan vokasional (yahh kayak kursus-an lahhh) menjadi naik daun ya saat ini. Tapi masalahnya perusahaan tetap mensyaratkan pendidikan Sarjana Informatika sebagai syarat untuk melamar di industri informatika.

Kalau saya sih tidak sepakat kalau pendidikan informatika itu tidak berguna. Saya baru merasakan betapa bergunanya ilmu yang saya dapatkan dulu ketika saat ini saya mengambil kuliah S2 di Manajemen Teknologi Informasi di ITS Surabaya. Beberapa mata kuliah memberikan saya pencerahan bagi saya untuk bekerja lebih efisien. Ilmu tersebut memang semakin lebih dalam diajarkan berbeda dengan dulu. Tapi kalau dulu, mungkin lebih semangat menjadi programmer, kadang kala menjadi buta dengan yang namanya teknik ataupun metode yang sebetulnya sudah diajarkan di bangku kuliah, tapi karena semangat, lebih gaya kalau jadi programmer, hehehe , itulah saya akhirnya belajar (ini secara otodidak ) bahasa pemrograman. Kalau ini yang dimaksudkan oleh Frans bahwa kita bisa belajar otodidak, saya sepakat dengan hal ini. Tapi di sisi lain, saya merasa bahwa ilmu yang paling mendasar yang peroleh manfaatnya sampai saat ini adalah kuliah Algoritma Pemrograman di STIKOM Surabaya dulu. Ini adalah kuliah bagaimana memahami alur berpikir. Saya harus banyak berterima kasih kepada Bapak Yuswanto yang telah mengajar mata kuliah tersebut. Sebab hasil dari mata kuliah tersebut, saya dapat dengan mudah mempelajari bahasa pemrograman apapun, bahkan yang belum pernah saya ketahui sekalipun.

Nah disinilah yang ingin saya katakan, bahwa pendidikan informatika secara formal menjadi sangatlah penting.

Ada joke yang sangat menarik, kebanyakan orang IT di Indonesia ini dianggap "SUPERMAN", yang berarti lulusan IT harus bisa :

1. Install Windows
2. install aplikasi
3. bikin program
4. design database
5. admin database
6. design bisnis proses
7. betulin hardware
8. design jaringan
9. admin jaringan
10. design web
11. admin web
12. dll yang ada hubungannya dengan computer ....

Wahaha, gajinya berapa tuh????

Menurut saya ada beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang ahli informatika (standar kompetensi ini sebetulnya sudah ada yang mencoba menggagasnya):
kemampuan bahasa pemrograman, apapun lah.
Kemampuan menguasai sistem operasi , gak peduli WINDOW$ ato LINUX.
Kemampuan dalam penguasaan manajemen data.
Pemahaman dalam penguasaan jaringan komputer.
Cukup empat itu saja, udah cukup hebring, tapi kalo mo spesialis ya... dalami saja salah satu kompetensi di atas, kompetensi lainnya cukup dalam pemahaman saja.