ketika cinta datang mengetuk, lalu pergi ketika pintu dibuka. apakah harus tetap menunggu untuk yang akan datang lagi? apakah itu yang dinamakan cinta? cinta macam apa? di balik mata seorang pria yang sepi kulitnya aku melihat cinta. apa yang telah nampak ternyata hanya fatamorgana belaka. sementara aku selalu merasakan cinta pada kulitku, sehingga mereka ikut terbawa keringat lalu mengering seketika. apakah itu yang dinamakan cinta? ataukah memang mataku yang belum melihatnya?
hidup bukan hanya untuk memikirkan cinta. betapa banyak airmata keluar hanya demi cinta. sejahat itukah dia?sampai-sampai manusia bisa menangis semalaman karena kecewa olehnya. lalu untuk apa?!diluar sana banyak debu, yang dibawa tiap kali angin berhembus. bagiku cinta hanya putih, bersih, suci, cantik, tidak berdebu. adanya cinta ya didalam sini, karena disini bebas debu, tiap pagi disapu dan dipel. maka sebutir debu saja akan nampak oleh mata. kalau begitu untuk apa pergi keluar kalau adanya cinta justru didalam sini? mencari cinta diluar, karena katanya diluar itu indah. hah! bohong! itu kamuflase belaka! kata siapa diluar itu indah?diluar itu dunia, dunia itu semu. dunia memiliki 1001 macam cara untuk menampakkan keindahan. keindahan semu. kata siapa cinta membutuhkan keindahan? memang keindahan itu apa sih? kalau cuma mau merasakan keindahan, ya jangan bawa-bawa nama cinta atuh! karena cinta itu lapang, dia berjiwa besar dalam menghadapi realitas. cinta bukan meminta, tapi memberi sebelum orang-orang kelaparan. lalu bagaimana dengan realitas kehidupan? bahwa hidup butuh makan? butuh duit gitu? ya emang begitu, makanya hidup bukan hanya untuk memikirkan cinta. cinta bukan untuk dipuja, didewa-dewakan. lalu untuk diapakan? entah. tapi coba deh, pikirkan hal-hal lain selain cinta, tapi dengan hati terbuka dan bersih seperti di dalam rumah yang setiap pagi disapu dan dipel. kau tahu, ternyata cinta akan datang dengan sendirinya. karena dia itu pada dasarnya putih, bersih, suci, cantik,dan tidak berdebu. cinta yang sebenarnya itu, yang sejati itu, akan datang mengetuk pintu, mungkin membawa setangkai mawar dan sekotak coklat. entahlah, banyak hadiah yang tak terduga yang dapat cinta berikan. dan dia tak akan pergi ketika pintu dibuka. karena dia tulus. barulah disitu akan terlihat suatu keindahan yang hakiki.
hidup bukan hanya untuk memikirkan cinta. betapa banyak airmata keluar hanya demi cinta. sejahat itukah dia?sampai-sampai manusia bisa menangis semalaman karena kecewa olehnya. lalu untuk apa?!diluar sana banyak debu, yang dibawa tiap kali angin berhembus. bagiku cinta hanya putih, bersih, suci, cantik, tidak berdebu. adanya cinta ya didalam sini, karena disini bebas debu, tiap pagi disapu dan dipel. maka sebutir debu saja akan nampak oleh mata. kalau begitu untuk apa pergi keluar kalau adanya cinta justru didalam sini? mencari cinta diluar, karena katanya diluar itu indah. hah! bohong! itu kamuflase belaka! kata siapa diluar itu indah?diluar itu dunia, dunia itu semu. dunia memiliki 1001 macam cara untuk menampakkan keindahan. keindahan semu. kata siapa cinta membutuhkan keindahan? memang keindahan itu apa sih? kalau cuma mau merasakan keindahan, ya jangan bawa-bawa nama cinta atuh! karena cinta itu lapang, dia berjiwa besar dalam menghadapi realitas. cinta bukan meminta, tapi memberi sebelum orang-orang kelaparan. lalu bagaimana dengan realitas kehidupan? bahwa hidup butuh makan? butuh duit gitu? ya emang begitu, makanya hidup bukan hanya untuk memikirkan cinta. cinta bukan untuk dipuja, didewa-dewakan. lalu untuk diapakan? entah. tapi coba deh, pikirkan hal-hal lain selain cinta, tapi dengan hati terbuka dan bersih seperti di dalam rumah yang setiap pagi disapu dan dipel. kau tahu, ternyata cinta akan datang dengan sendirinya. karena dia itu pada dasarnya putih, bersih, suci, cantik,dan tidak berdebu. cinta yang sebenarnya itu, yang sejati itu, akan datang mengetuk pintu, mungkin membawa setangkai mawar dan sekotak coklat. entahlah, banyak hadiah yang tak terduga yang dapat cinta berikan. dan dia tak akan pergi ketika pintu dibuka. karena dia tulus. barulah disitu akan terlihat suatu keindahan yang hakiki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar