Selasa, Agustus 21, 2007

The Zahir say's

Maria yang terkandung tanpa noda, berdoalah untuk kami yang memohon pertolongan-Mu. Amin

Maria yang terkandung tanpa noda, berdoalah untuk kami yang memohon pertolongan-Mu. Amin

Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratur ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor diantaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?
Lukas 15:4

Ithaca

When you set on your journey to Ithaca,
Pray that the road is long,
Full of adventure, full of knowledge.
The Lestrygonians and the Cyclops,
The angry Poseidon – do not fear them:
You will never find such as these on your path
If your thoughts remain lofty, if a fine
Emotion touches your spirit and your body.
The Lestrygonians and the Cyclops,
The fierce Poseidon you will never encounter,
If you do not carry them within your soul,
If your heart does not set them up before you.

Pray that the road is long.
That the summer mornings are many, when,
With such pleasure, with such joy
You will enter ports seen for the first time;
Stop at the Phoenician markets,
And purchase fine merchandise,
Mother-of-pearl and coral, amber and ebony,
And sensual perfumes as you can;
Visit many Egyptian cities,
To learn and learn from scholars.

Always keep Ithaca in your mind.
To arrive there is your ultimate goal.
But do not hurry the voyage at all.
It is better to let it last for many years.
And to anchor at the island when you are old,
Rich with all you have gained on the way,
Not expecting that Itacha will offer you riches.

Itacha has given you thebeautifil voyage.
Without her you would never hava set out on the road.
She has nothing more to give you.

And if you find her poor, Itacha has not deceived you.
Wise as you have become, with so much experience,
You must already have understood what Ithacas mean.

Constantine Cavafy(1863-1933)
Diterjemahkan oleh Rae Dalven


Di buenos Aires, Zahir adalah sekeping uang logam biasa bernialai 20-centavo; pada huruf-huruf N dan T dan angka 2 ada bekas guratan pisau atau pembuka amplop; 1929 adalah tahun pembuatan yang tercetak di sisi sebaliknya.
(di Gujarat pada akhir abad delapan belas, Zahir adalah seekor harimau; di Jawa, adalah lelaki buta dari mesjid Surakarta yang dilempari batu oleh orang-oran beriman; di Persia, astrolab yang atas perintah Nadir Shah dilemparkan ke laut; di penjara-penjara Mahdi, sekitar tahun 1892, sebuah kompas kecil yang pernah disentuh oleh Rudolf Karl von Slatin...)
(The Zahir, 75)

Itu sebabnya sangat penting membiarkan hal-hal tertentu berlalu. Lepaskan saja. Biarkan. Orang yang perlu mengerti bahwa hidup ini tidak pasti; kadang-kadang kita menang, kadang-kadang kita kalah. Jangan harpakan imbalan, jangan harapkan pujian atas usahamu, jangan harapkan kejeniusanmu dikenal orang atau cintamu dimengerti. Tutup lingkarannya. Bukan karena gengsi, ketidakmampuan, atau arogansi, tapi karena apapun hal itu, itu sudah tidak sesuai lagi dengan hidupmu. Tutup pintu, hapus catatan, bersihkan rumah, buang debu. Berhentilah menjadi dirimu yang dulu dan jadilah dirimu sekarang.
(The Zahir, 277)

Pendapat bahwa cinta akan membawa kebahagiaan adalah pendapat modern, berawal dari abad ketujuh belas. Sejak saat itu orang dicekoki bahwa cinta harus bersifat abadi dan perkawinan adalah tempat terbaik untuk mewujudkan cinta itu. Pada masa-masa sebelumnya, pendapat mengenai keabadian cinta tidak seoptimis itu. Romeo dan Juliet bukan kisah yang berakhir bahagia, melainkan kisah tragedi. Pada beberapa dekade terakhir ini, harapan bahwa perkawinan adalah jalan menuju kebahagiaan sangat tinggi, begitu juga kekecewaan dan ketidakpuasan.
(The Zahir, 304)

Acomdador atau titik menyerah: selalu ada kejadian dalam hidup kita yang sangat menghalangi kemajuan kita: suatu trauma, kekalahan yang sangat menyakitkan, kekecewaan dalam cinta, bahkan kemenangan yang tidak kita pahami, bisa membuat kita menjadi pengecut dan menghalangi kita bergerak maju. Sebagai bagian dari proses untuk menambah kekuatan tersembunyi kita, seorang dukun pertama-tama harus membebaskan dirinya dari titik menyerah itu, dan untuk melakukan itu dia harus meneliti seluruh hidupnya dan menemukan di mana ttik itu terjadi.
(The Zahir, 305)

Seorang ksatria cahaya tahu bahwa banyak hal harus disyukurinya.
Dalam perjuangannya dia dibantu para malaikat; kekuatan langit menaruh segala sesuatu pada tempatnya, sehingga dia bisa memberikan yang terbaik. Itu sebabnya, pada waktu matahari terbenam, dia berlutut dan mengucapkan terima kasih pada Zirah Pelindung yang menyelimutinya.
Teman-temannya berkata, “Beruntung sekali dia!” tapi dia tahu bahwa “Keberuntungan” adalah tahu bahwa dia harus melihat ke sekitarnya dan mencari di mana teman-temannya berada, sebab melalui kata-kata teman-temannyalah para malaikat berbicara.
(The Zahir, 364)

Mengapa ada orang-orang yang kita cintai dan ada yang kita benci?
Ke mana kita pergi setelah mati?
Kenapa kita dilahirkan kalau akhirnya harus mati?
Apakah arti Tuhan?
(The Zahir, 400)

Walaupun tahu aku mungkin telah kehilangan wanita yang kucintai untuk selamanya, aku harus menikmati semua berkat yang telah Tuhan berikan padaku hari ini. Berkat tak bisa disimpan. Tidak ada bank untuk menyimpannya agar bisa digunakan belakangan, saat aku sedang merasa damai dengan diriku. Kalau aku tidak mengecap berkat itu, aku akan kehilangan berkat itu selamanya.
Tuhan tahu kita semua seniman dalam hidup. Suatu hari, Dia memberi kita palu untuk membuat patung, di hari lain Dia memberi kita kuas dan cat untuk melukis, atau kertas dan pensil untuk menulis. Tapi kau tidak bisa menulis dengan palu atau membuat patung dengan kuas.
Karena itu betapapun sulitnya, aku harus menerima berkat kecil hari ini, walaupun berkat itu terlihat bagai kutukan, karena aku merasa menderita pada hari yang indah ini, saat matahari bersinar cerah dan anak-anak bernyanyi di jalanan. Ini satu-satunya jalan bagiku untuk meninggalkan kepedihanku dan membangun kembali hidupku.
(The Zahir, 428)

Menurut kata-kata seorang bijak Persia: Cinta adalah penyakit yang tak seorangpun ingin bebas darinya. Mereka yang tertular tak ingin sembuh, dan mereka yang menderita tak ingin diobati.
(The Zahir, 429)

Tidak ada komentar: